Obat kecanduan situs jejaring sosial

Pertembuhan situs jejaring sosial yang ada didunia maya memang sangat cukup populer. Bahkan di negara tercinta kita (Indonesia) yang menyumbang sangat banyak selakali para penggunanya. Tak perlu menyebutkan satu persatu nama-nama situs jejaring sosial yang jelas keberadaannya cukup mendapat hati tersendiri di masyarakat.

Bukan hanya digunakan untuk mencari teman, kenalan, atau teman lama yang telah hilang. Namun, situs jejaring juga digunakan untuk lahan bisnis dan tempat dimana banyak keluhan masyarakat-masyarakat yang memprotes atau mendukung suatu kejadian. Bagai cendawan dimusim penghujan, pengguna situs jejaring sosial mulai dari masyarakat perkotaan sampai dengan masyarakat lapisan pedesaan (yang gak gaptek tentuhnya). Tetapi, dengan adanya hal positif tersebut tentuh tersirat sebuah hal negatif yang ada didalam situs jejaring sosial. Hal negatif tersebut adalah, secara tidak langsung situs jejaring menyebabkan penggunanya mengalami kecanduan/ketagihan untuk menggunakan situs tersebut. Hal ini disebabkan oleh RASA INGIN TAHU PENGGUNA TENTANG AKTIVITAS APA SAJA YANG ADA DI SITUS JEJARING SOSIAL TERSEBUT. Dengan begitu pengguna akan mengakses situs jejaring hingga semua rasa penasaran tersebut terpenuhi. Akibatnya. Pengguna akan melakukan banyak cara untuk mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya tentang aktivitas teman-teman mayanya.

Kali ini penulis ingin memberikan sebuah tips tentang bagaimana cara supaya pengguna bisa terlepas dari situs jejaring sosial tersebut atau dapat mengurangi aktivitas di situs jejaring tersebut. Sejujurnya dulu penulis merupakan pecandu salah satu situs jejaring sosial namun sekarang sudah mulai bisa mengontrol rasa penasaran dan sedikit demi sedikit mulai bisa melupakan situs jejaring yang pernah membuat penulis menjadi pecandu berat. Karena penulis berpegang pada prinsip hukum Gosen yang intinya "sebuah hal jika di konsumsi secara terus menerus maka tingkat kenikmatannya akan berkurang" dengan berpegang pada prinsip tersebut penulis dapat membuat sebuah kesimpulan "bahwa setiap hal jika sudah mencapai titik klimaksnya maka akan mengalami sebuah penurunan kepuasan"

Semoga apa yang akan penulis berikan ini dapat membuat pembaca puas dan dapat memberikan sebuah menfaat bagi yang membacanya.

Begini cara yang telah dilakukan penulis.

1. Putuskan sambungan internet (dalam bentuk apapun)
   Cobalah lakukan cara ini setidaknya satu hari, jika dirasa cukup dapat ditingkatkan menjadi dua sampai pada batas yang pembaca sanggupi
2. Eksplorlah situs tersebut sedetial mungkin sampai pembaca hafal dan cukup mengerti.
   Jika cara pertama dianggap gagal maka pembaca dapat melakukan cara yang kedua ini dengan harapan pembaca akan mengalami sebuah kebosanan pada situs jejaring tersebut, karena pembaca telah mengetahui seluruh seluk beluk dari situs jejaring tersebut.
3. Cari hal yang menarik diluar dunia maya.
   Nah.... ini cara yang cukup ampuh. Kita dapat melakukan sebuah kegiatan yang tidak ada sangkut pautnya dengan dunia meya, misalnya kegiatan outbon atau kegiatan-kegiatan lain yang bermanfaat dan menyehatkan kita. Yang sudah cukup usia dan belum punya pacar cari, pacar saja sana!! jangan cuma duduk dan tongkrongin kompi, hehehehehe....
4. Buka situs yang lebih bermanfaat ketimbang membuka jejaring sosial.
   Ditingkat inilah penulis dapat mengatasi rasa kecanduan penulis. Dengan membuka situs berita online penulis dapat melupakan situs jejaring sosial untuk sementara waktu dan bahakan situs berita online pun penulis mulai tinggalkan dan menggantinya dengan aktivitas yang mungkin lebih bermanfaat sedikit ketimbah jejaring sosial (ngeblog cuy...) lebih asik lagi.
5. Jangan dekati perangkat-perangkat yang dapat menggubungkan kita ke dunia maya.
   jika cara 1, 2, 3 dan 4 dinilai gagal maka cara inilah yang mungkin dapat dilakukan. sekalipun gatel kecampur sugesti otak untuk membuka situs jejaring. Hendaknya kita dapat mengontorol dan pergi menjauh dari alat-alat yang dapat menghubungkan ke dunia nyata.

Mungkin sedikit tips ini dapat membantu para pembaca yang sedang mengalami kicanduan berat dan ringan pada situs jejaring sosial. Namun, kembali penulis tegaskan tidak semua situs jejaring itu negatif, bahkan penulis merasa banyak terbantu dengan kehadiran situs jejaring sosial. Sebab dengan adanya situs tersebut penulis menjadi memiliki nafsu untuk membaca tulisan-tulisan yang penulis rasa menjadikan kosakata penulis lebih banyak lagi.